Posts

Showing posts from 2020

Akses Internet dengan Mudah dan Murah Bersama By.U

Sudah delapan bulan terakhir sejak pandemi menyerang Indonesia. Penerapan PSBB di Indonesia tentu akhirnya membuat kita menghabiskan lebih banyak waktu dirumah. Rasanya sekarang internet sudah menjadi kebutuhan primer yang sangat krusial. Akhirnya kita menggunakan internet di segala kebutuhan. Kebutuhan internet dengan berbagai platform yang beragam tentu membutuhkan data yang cukup. Di tengah keterbatasan selama pandemi, tentu penggunaan internet yang lebih banyak justru menyebabkan kantong kering. Apalagi untuk yang sering mengakses internet untuk meeting , streaming , sampai gaming . Kalau sekarang kamu menggunakan provider yang boros karena harga paket data yang mahal atau fasilitas yang terbatas, kamu bisa gunakan by.U sebagai provider terbaru kamu, lho! Apa Itu By.U? Jadi by.U merupakan layanan selular prabayar digital pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh Telkomsel. Dengan karakter kekinian, by.U memberikan pengalaman digital end-to-end untuk seluruh kebutuhan berint

Mengembangkan Mutu Pengajaran Guru untuk Pendidikan Indonesia melalui GuruInovatif.id

Image
Tak semua rencana dan tujuan yang hendak kita capai akan terwujud dengan mudah. Hal tersebut begitu nyata ketika pandemi global menyerang dikarenakan virus corona. Pergi ke sekolah, berangkat ke kantor, semua aktivitas normal seakan terhenti demi terhindar dari virus yang sangat baru itu. Ada yang harus bekerja dan bersekolah di rumah, ada pula yang tak bisa meninggalkan aktivitasnya di luar rumah. Perubahan sistem pembelajaran mendadak dikarenakan pandemi corona begitu saya rasakan sebagai mahasiswa. Semua kegiatan pembelajaran dan aktivitas kampus dirumahkan dan diganti dengan sistem daring. Bila tidak memungki nkan, kegiatan yang semula telah direncanakan akhirnya gagal dilaksanakan. Proses perkuliahan pun terasa buntu di tugas, materi, dan pertemuan. Sebagai mahasiswa pendidikan, terkadang ada pula keinginan agar materi dan pertemuan disajikan dengan menyenangkan. Namun yang hadir justru tugas yang lebih banyak dibandingkan pembelajaran langsung. Tak terbayang bila hal tersebut t

Cerita-cerita Dalam Penungguan Masa Untuk Pulang

Image
Judul: Pulang Penulis: Leila S. Chudori Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Tebal: viii + 461 halaman   Saya tak begitu berekspektasi saat membaca Pulang , terkecuali pada gaya bahasa Leila yang selalu membuat saya jatuh cinta—seperti yang telah saya baca sebelumnya, 9 Untuk Nadira dan Malam Terakhir . Hal tersebut karena isi cerita yang berbeda. Bila 9 Untuk Nadira dan Malam Terakhir menceritakan banyak kisah personal yang menyentuh, Pulang menyentuh dengan kisah personal yang menjadi salah satu dampak dari guncangan politik. Bisa dikatakan bahwa Pulang merupakan historical fiction . Pulang sendiri berlatarkan berbagai catatan sejarah, mulai dari Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998.   Pulang menyuguhkan cerita sejarah dengan pendekatan yang cukup personal, yakni korban. Pasca 30 September 1965, tokoh utama, Dimas Suryo yang tak begitu memihak dan berideologi tak dapat kembali ke Indonesia karena dianggap dekat dengan Hananto ya

Menumbuhkan Empati dari Sudut Pandang Baru

Image
  Judul: Anak Gembala yang Tertidur Panjang di Akhir Zaman Penulis: A. Mustafa Penerbit: Shira Media Tebal: vi + 358 hala man Sebelum akhirnya membeli dan membaca buku ini, saya sudah mendapat petunjuk dari seseorang bahwa buku ini menceritakan tentang seorang pemeluk Ahmadiyah. Selain karena topik tersebut seperti novel Maryam karya Okky Madasari yang pernah saya baca dam saya senangi perspektifnya, belakangan saya memang tertarik dengan cerita-cerita dengan tokoh yang berasal dari kalangan minoritas dan marjinal karena pada akhirnya saya menemukan perspektif baru dari kehidupan seseorang yang tentu tak pernah saya alami, meski dalam konteks ini berasal dari cerita fiksi. Hal yang selalu saya ingat dari dosen saya berkaitan dengan alasan mengapa harus membaca karya sastra adalah untuk membangun rasa empati dan memanusiakan diri sendiri.   Secara umum, novel ini menceritakan kisah tentang Rara Wilis, seorang waria dan Suko Djatmoko, seorang pemeluk Ahmadiyah. Di masyarak

"Menyalahi Zaman" dengan Narasi tentang Perempuan yang Reflektif

Image
Judul: Muslimah yang Diperdebatkan Penulis: Kalis Mardiasih Penerbit: Buku Mojok Tebal: xii + 202 halaman Belakangan saya cukup tertarik dengan isu tentang perempuan dan kesetaraan. Tahun 2019, saya mulai membaca novel bertemakan perempuan karya Nh.Dini yang kemudian memantik saya untuk belajar lebih banyak soal perempuan dan kesetaraan. Agaknya, isu yang belakangan terjadi juga menjadikan saya belajar bahwa urgensi perempuan dan kesetaraan cukup besar. Tapi, saya cukup heran dengan orang-orang yang tidak menganggap urgensi ini ada bahkan dari perempuan sendiri. Di bangku perkuliahan saya mengenalnya dengan feminisme. Di luar ruang kelas, saya lebih banyak mempelajarinya lewat esai-esai, podcast , sampai video youtube dari influencer feminis. Buku Muslimah yang Diperdebatkan menjadi buku pertama yang saya baca yang menjelaskan isu-isu perempuan dan ketimpangannya secara tersurat. Sebagai seorang perempuan muslim, tentu saya membutuhkan narasi-narasi kesetaraan yang

Marxisme dan Sastra

Image
sumber: brainpickings.org Secara umum, hubungan antara sastra dan Marxisme digambarkan dengan contoh penolakan sastra yang tidak didasari dengan nilai-nilai komunisme pada negara-negara berideologi komunis. Penerapan tersebut justru tidak menganggap rendah sastra, karena negara-negara tersebut menganggap bahwa sastra dan pengarang mempunyai peran yang sangat penting, terutama dalam hal strategi komunis. Sastra sangat dekat dengan manusia secara spiritual, dalam hal ini komunisme sangat mengagungkan manusia sehingga manusia tidak boleh keliru dalam membuat suatu karya sastra. Negara berideologi komunis, Rusia, dalam beberapa dekade terakhir telah melakukan perburuan terhadap pengarang, sebut saja Solzhenitsyn yang harus keluar dari negaranya hingga Boris Pasternak yang harus menolak Nobel penghargaannya karena tekanan dari pemerintah. Mengalami tekanan dari pemerintah karena perbedaan pandangan ideologi dan politik seorang pengarang dengan negaranya tak hanya terjadi di

Sketch: Meramu Kematian

Image
Review Sketch, Drama Korea. Review dan Rekomendasi Drama Laga Imajinasi Menonton Sketch sebenarnya sebuah kesengajaan. Di tengah wabah pandemik covid-19, tugas numpuk karena UTS, dan kepala lagi membutuhkan sesuatu yang menghibur. Sebenarnya menonton Sketch sangat tidak disarankan untuk menjadi hiburan yang sehat. Tapi untuk kamu penikmat drama laga, you need to watch this drama . Jadi Sketch bukan drama baru, rilis pada tahun 2018. Drama yang ditulis Kang Hyun-sung dan disutradarai Lim Tae-woo ini diperankan oleh Lee Sun-bin, Lee Dong-gun, dan Jung Ji-hoon. Seperti drama laga pada umumnya (yang biasa saya saksikan), kita akan menyaksikan peran detektif, jaksa, dan beberapa kasus kriminal. Alasan terbesar drama ini dinamakan Sketch adalah kemampuan menggambar sketsa tentang masa depan yang menjadi kelebihan Yoo Shi-hyun dalam memecahkan kasus pembunuhan. Alur cerita berjalan cukup kompleks namun sangat matang dalam hal sebab akibat. Dalam setiap kasus meskipun berp