Posts

Showing posts from September, 2019

Kronologi dalam Berbagi Perspektif RUU-PKS dan Dialog Klarifikasi BEM Untan (Universitas Tanjungpura)

Image
Babak 1 Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura 20.00 WIB, 26 September 2019 Hasil dari audiensi aksi yang dilakukan seluruh mahasiswa di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak mengundang kontroversi dari banyak pihak. Pasalnya, pada poin keempat pada Nota Kesepakatan berisi penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual atau yang lebih dikenal dengan RUU P-KS. Beberapa mahasiswa yang mengikuti aksi pada saat itu mengatakan bahwa memang persoalan RUU P-KS ini memang pecah di antara mahasiswa dan diyakini tidak sesuai dengan urgensi #MosiTidakPercaya yang digaungkan pada beberapa aksi di berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa di Pontianak, khususnya Universitas Tanjungpura merasa bahwa BEM Universitas Tanjungpura tidak menunjukkan wajah dan suara mahasiswa yang berada di bawah naungannya. Oleh karena itu, LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Universitas Tanjungpura menginisiasi untuk mengadakan Mimbar Terbuka: Berbagi Perspektif T

Media Tanpa Misoginis

Image
Dari akhir 2018 hingga saat ini, saya cukup mengikuti perkembangan isu mengenai perempuan dan saya akhirnya berdamai dengan beberapa hal yang tidak saya setujui sebelumnya. Satu diantara alasan saya berdamai adalah saya menyadari bahwa saya sebagai manusia perlu menghargai manusia lainnya. Untuk memahami berbagai isu kesetaraan—terutama tentang perempuan—sering kali saya dapatkan lewat diskusi di podcast dan youtube . Untuk literatur mengenai hal tersebut, saya baru membaca dari kacamata teori sastra dan novel-novel yang berkaitan dengannya—karena kebetulan saya berkuliah di program studi yang mempelajari hal tersebut. Momen nonton bersama film dokumenter yang bertajuk More Than Work karya Luviana, seorang pekerja media, menjadi satu diantara jalan saya untuk lebih memahami isu kesetaraan di dunia nyata. Karena dalam sesi nonton bersama ini, kami akan berdiskusi dengan Dian Lestari—Koordinator SEJUK Kalbar—dan Tuti Suprihatin—dari LBH APIK Kalbar—setelah menyaksikan film t

Apa yang Kita Tinggalkan di Ruang Publik Dunia Maya?

Image
Poster publikasi Narasi Content Creator Workshop . Mendapat surel dari Komunitas Mata Kita cukup membuat saya histeris. Bagaimana tidak, dalam dua hari ke depan saya akan diberikan banyak ilmu dari orang-orang hebat dalam bidangnya. Selain itu, idola-idola saya juga menjadi pembicara dalam workshop tersebut, mereka adalah pasangan Rara Sekar dan Ben Laksana serta Najwa Shihab. Saya tak bisa membayangkan bertemu dengan mereka secara eksklusif di Pontianak. Barulah saya bisa merasakan apa yang dirasakan orang kebanyakan yang histeris ketika akan bertemu langsung dengan idolanya. Selain Najwa Shihab dan pasangan Rara Sekar dan Ben Laksana, acara tersebut juga turut menghadirkan Imam Wahyudi—seorang jurnalis senior, Gupta Sitorus dan rekannya—Primo Rizky—yang merupakan spesialis branding , dan Agustinus Wibowo—seorang travel writer . Workshop yang diadakan Narasi dan Komunitas Kita ini mengusung tema The New Wave of Creative Journalism. Tema tersebut akan membawa kami—konten