Tentang Membaca, Hobiku

Hey readers, I’m back!
Baiklah, pada kesempatan ini aku akan berbagi dengan kalian tentang hobi membacaku. Kenapa sih aku suka baca? Apa tak lelah? Baiklah sebelum aku cerita, aku akan menjelaskan mengapa harus membaca.

  1. Dengan membaca, kita dapat berbagai informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui. Dengan demikian, kita mendapat mengetahui segala hal. Bahkan dengan sering membaca, kita dapat berwawasan luas.
  2. Dengan membaca, kita mendapat referensi. Media untuk membaca menyediakan informasi untuk kita agar kita dapat melakukan sesuatu dengan baik.
  3. Dengan membaca, kita dapat menghibur diri. Biasanya yang dibaca adalah karya fiktif.
  4. Dengan membaca, kita dapat berbagai ide untuk melakukan sesuatu.

Nah, banyak ‘kan yang bisa kita dapat dari membaca?

Hmm... pasti ada yang bertanya-tanya sejak kapan aku suka membaca dan kenapa aku banyak memiliki majalah dan buku. Untuk menjawab pertanyaan ini, aku akan menceritakannya.

Cerita ini bermula ketika aku masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar. Sebagian dari kami sudah lancar membaca. Sebagiannya lagi ada yang masih terbata-bata, masih mengeja sebelum membaca, ada pula yang belum bisa membaca sama sekali. Aku termasuk murid yang lancar membaca saat itu. Itulah mengapa aku dapat meraih rangking 4 dua semester berturut-turut.

Pada suatu hari, wali kelas kami, Bu Endah, menghimbau kami untuk rajin membaca agar lancar membaca. Bisa membaca Majalah Bobo dan lain-lain. Yang paling jelas terekam di otakku sampai saat ini adalah ajakan membaca Majalah Bobo itu. Karena pada saat itu usai sekolah, aku minta antar dengan ayah untuk membeli Majalah Bobo.

Dulu aku hanya beli dua minggu sekali. Dan berhenti membeli ketika kelas 2 semester ganjil akhir. Lalu kembali berlangganan ketika kelas 3 dan kubeli setiap minggu hingga kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Untuk kelas 8 sampai dengan sekarang, aku jarang membeli. Karena kata ayahku aku cocoknya membaca majalah tentang remaja. Tetapi, bacaan di Majalah Bobo sebenarnya untuk segala umur.

Sejak kelas 6 Sekolah Dasar, aku mulai mengoleksi buku. Baik buku fiksi maupun nonfiksi. Aku mempunyai sebuah buku yang berisi tentang “Ayo Kita Jujur”. Buku itu kudapatkan ketika menjadi Delegasi Konferensi Anak Indonesia 2011. Judul ceritaku sendiri adalah “Tidak Mentaati Kata Orang Tua”. Selain ceritaku, ada pula cerita dari 35 teman-temanku yang berasal dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini mempertemukan kami semua di Jakarta. Mereka baik, ramah, dan pastinya anak cerdas Indonesia.

Ada pula sebuah buku hadiah dari temanku, Vira di Palembang. Tak sekedar buku biasa, buku yang ia beri kepadaku adalah buku karangannya.

Ada juga sebuah buku berjudul, “Bukan Sekedar Cerita” yang berisi berbagai cerita pendek spiritual. Buku itu sebenarnya adalah hadiah dari Aki ‘Gendut’ yang di Bogor untuk Eyang di Singkawang. Setelah membacanya sampai selesai, Eyang mengatakan bahwa buku itu bagus. Ya... Eyang mengatakannya kepadaku beberapa bulan sebelum beliau meninggal. Dan beliau meninggal tak genap sebulan setelah kepulanganku dari Jakarta. Dan benar pula kata Eyang, bukunya bagus dan dapat membuat pembacanya merenungi makna cerita tersebut.

Ketika aku duduk di bangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama, aku mulai menyukai anime dan manga dari teman-temanku. Dan pada saat itulah, aku sering membeli komik bekas di toko peminjaman komik di samping bangunan bekas bioskop itu. Cukup murah, hanya Rp 3000,- per komik. Ada cerita Eroica, Himitsu Keisatsu Holmes, dan Save My Earth. Judul favoritku adalah Save My Earth. Selain hampir lengkap, ceritanya sangat bagus. Komik yang dikarang dan digambar oleh Saki Hiwatari ini sudah diangkat menjadi anime dan di youtube, hanya tersedia subtitle Bahasa Inggris.

Berbeda dengan ketika kelas 8, pada saat aku kelas 9 aku lebih sering membaca di Internet. Biasanya dari Facebook, Instagram, dan Google. Namun kali ini aku lebih tertarik dengan bacaan religi, cerita dengan plot twist, kesehatan, dan sebagainya. Karena saat itu, aku sudah selesai membaca buku-buku milikku juga sibuk dengan Ujian Nasional kemarin. Tak hanya itu, aku juga lebih sering membaca buku di perpustakaan daerah. Tetapi ketika aku meminjam buku itu, malah tak kubaca di rumah. Hanya jika aku tertarik saja.

Ketika study tour adalah saat yang kutunggu. Memang aku sudah beberapa kali ke Pontianak. Tetapi itu adalah momen tepat untuk berkumpul dengan teman-teman seangkatanku. Disana kami berkunjung ke PT. Indofood di Siantan, kemudian kami ke Lanud Supadio tepatnya di ‘garasi’ pesawat milik TNI-AU di Kubu Raya, lalu kami beristirahat di Museum dan mengganti seragam kami juga makan, dan terakhir kami ke Ayani Mega Mall untuk berbelanja. Satu tempat yang menjadi pilihanku, adalah GRAMEDIA!

Sebelum ke Gramedia, aku bertemu dengan Bibiku dan ia menemaniku. Ia bahkan membayarkan buku “Rindu” dari Tere Liye dan sebuah buku karya Marshella Azuella. Ketika kami berpisah sebentar, aku bersama temanku, Alya. Dan aku mendapat sebuah buku untuk kubayar sendiri.
Dan ketika kembali ke Singkawang, aku senang membaca ketiga buku itu.

Sekarang, aku sedang di Pontianak untuk daftar sekolah. Dan di rumah, tepatnya di calon kamarku, ada banyak sekali buku milik Aki ‘Gendut’. Ada banyak buku berbahasa Inggris, buku untuk belajar bahasa asing, buku fiksi, dan nonfiksi lainnya. Satu buku berjudul “The Secret of Rusty Key” kubawa ke Singkawang beberapa bulan yang lalu. Copyright 1942! Kertasnya tebal dan sudah berwarna kecoklatan. Isinya Bahasa Inggris and I can’t translate it so bad hahaha.... Tapi kecintaanku kepada buku membuatku ingin sekali menterjemahkannya.

Sekiranya hanya itu saja pengenalanku terhadap buku. Bagaimana, tertarik untuk memiliki hobi membaca? Ingat, buku itu gudang segala ilmu. Kau akan meraih mimpimu dari sana. Tak percaya? Baca beberapa paragraf sebelum ini yang menceritakan tentangku ikut serta dalam Konferensi Anak Indonesia 2011. Keren ‘kan?

Tetapi kita juga perlu mengikuti organisasi positif di sekitar kita, seperti OSIS, Remaja Masjid, Forum Anak Daerah, Pramuka, dan organisasi remaja lainnya. Walaupun paragraf ini keluar dari topik tapi ada hubungannya dengan membaca, lho. Bagaimana bisa? Ya, itu bisa karena setiap organisasi memerlukan bekal berupa referensi baik dari media cetak maupun media elektronik. OSIS memerlukan referensi untuk membuat acara atau kegiatan di sekolah. Remaja Masjid memerlukan referensi untuk menambah ilmu agama kepada diri mereka sendiri juga teman sesama remaja. Forum Anak Daerah memerlukan referensi untuk bersosialisasi dengan anak dan memberi bekal yang perlu diketahui oleh anak di daerahnya. Dan Pramuka memerlukan referensi agar ia bisa menjadi seorang Pramuka yang baik dan memiliki ilmu kepramukaan dan moral yang baik agar dapat menjadi sosok penerus bangsa yang baik pula. Nah, itulah mengapa kita memerlukan buku atau e-book untuk menambah wawasan dan referensi kita untuk maju.

Ayo, kita mulai membaca! Mari budayakan membaca untuk menjadi generasi yang lebih baik!

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Balasan Surat Pribadi

[Review Produk] Cuka Apel Tahesta, Produk Lokal Murah Menghilangkan Jerawat

Sahabat Pena