Tips dan Trik LOLOS Konferensi Anak Indonesia (Majalah Bobo)

Kumpulan karya tulis delegasi Konferensi Anak Indonesia

Halo adik – adik!
Apakah kamu salah satu pelanggan Majalah Bobo? Apakah kamu masih duduk di bangku Sekolah Dasar? Jika iya, kamu berkesempatan untuk mengikuti salah satu event yang bernama Konferensi Anak Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun oleh Majalah Bobo!

Konferensi Anak Indonesia ini punya banyak manfaat, lho! Selain meningkatkan kepribadian yang baik pada tema – tema yang telah ditentukan tiap tahunnya, adik – adik juga bisa bertemu dengan teman – teman dari seluruh Indonesia! Untuk kamu yang newbie a.k.a baru pertama kali mengikuti event nasional dan jauh dari daerah Jabodetabek, jangan khawatir. Karena kamu tak perlu membayar biaya apapun alias GRATIS! Wah, penasaran banget, ‘kan, bagaimana caranya supaya bisa lolos dan bersaing dengan teman – teman seluruh Indonesia lewat karya tulis kamu? Ini tipsnya!


  1. Penuhi Syarat dan Ketentuan yang Tertulis
    Syarat utama peserta pada Konferensi Anak Indonesia adalah siswa – siswa Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah seluruh Indonesia yang duduk di bangku kelas 4 hingga kelas 6. Kalau kamu di bawah atau di atas itu, sudah tak bisa lagi ikutan. Tapi kamu jangan khawatir, masih banyak event nasional lainnya!
  2. Pikirkan Pengalaman Pribadi sesuai Tema
    Setiap tahun, karya tulis yang diterima sebagai syarat menjadi delegasi Konferensi Anak Indonesia adalah karya tulis berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi ini dalam bentuk narasi. Ditulis seperti kamu menceritakan tentang pengalaman pribadimu.
    Untuk menulis pengalaman pribadimu ini, kamu harus tahu lebih dalam tentang temanya. Dan jika pada syarat kamu harus memilih salah satu subtema, kamu harus mengingat lebih mendalam tentang subtema yang kamu pilih. Misalnya, pada angkatanku, Konferensi Anak Indonesia 2011, temanya membahas tentang kejujuran, Ayo Kita Jujur. Salah satu subtema yang aku pilih adalah pendapat orang lain tentang ketidakjujuranku. Jadi, aku memikirkan tentang pengalamanku ketika tidak jujur. Kebetulan, pengalaman tersebut sedang aku alami!
  3. Buat Konsep Cerita
    Cerita pengalaman pribadi kamu juga perlu dikonsep. Kamu dapat menulis jalan cerita yang akan kamu buat. Caranya, kamu perlu buku catatan kecil atau notes di ponsel kamu untuk mencatat jalan cerita secara singkat. Kemudian, kamu dapat membuatnya seperti jalan cerita.

  4. Cari Inspirasi Bentuk Cerita dari Banyak Cerita Lain yang Kamu Baca
    Masih bingung seperti apa bentuk karya tulis yang akan kamu kirim ke redaksi Majalah Bobo? Kamu bisa melihat bentuknya dari banyak cerita pendek di Majalah Bobo. Ini adalah salah satu cara memanfaatkan hobi membacamu menjadi sebuah karya yang akan dibaca oleh orang lain. Namun, bukan berarti kamu harus menyalin tulisan dari cerpen tersebut. Jadikan cerpen – cerpen tersebut menjadi acuan kamu untuk membuat cerita yang berbeda dengan bentuk yang sama.
    Kamu tak perlu takut akan hal ini. Karena banyak penulis menulis sebuah cerita juga karena mereka terinspirasi dari banyak tulisan yang mereka baca.

  5. Masukkan Unsur dan Budaya Daerah Tempat Tinggalmu!
    Kalau tema yang akan kamu ikuti berkaitan dengan daerah, sosial, budaya, hingga norma, kamu juga bisa masukkan ke dalam karya kamu. Karena secara tersirat, bisa saja ceritamu berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya di daerahmu. Tapi, tak semua tema bisa masukkan unsur budaya, ya! Karena tema tahun angkatanku susah sekali kalau masukkan unsur budayanya.
  6. Jangan Membuat Cerita Kepepet a.k.a Diujung Tenggat Waktu!
    Ini adalah salah satu hal yang wajib kamu hindari. Tapi, jujur saja, aku sendiri membuatnya di tenggat waktu. Walaupun lolos sebagai salah satu dari 36 delegasi, namun membuat cerita di tenggat waktu atau istilahnya deadline membuat ceritaku tidak menjadi cerita terbaik.
    Dalam Konferensi Anak Indonesia ini, kamu harus menulis cerita sebaik mungkin dan kamu harus memiliki dua target dalam menulisnya. Pertama, kamu harus bisa lolos sebagai salah satu delegasi Konferensi Anak Indonesia. Kedua, kamu harus bisa menjadi penulis terbaik dari seluruh delegasi Konferensi Anak Indonesia angkatanmu!

  7. Kirim Karyamu dengan Baik
    Setelah karya kamu sudah selesai kamu tulis, baik dengan ketik maupun tulis tangan, kamu perlu meminta tangan Kepala Sekolah. Selanjutnya, kamu bisa mengirim karyamu lewat pos.
Nah, begitulah tips yang perlu kamu ikuti sebagai calon delegasi Konferensi Anak Indonesia. Selain menulis untuk mengikuti Konferensi Anak Indonesia, inti dari cara menulis cerita yang baik adalah banyak membaca. Karena dengan membaca, tak hanya memperluas wawasanmu, tapi juga memperluas ide dan imajinasimu.

Kamu bisa tulis pertanyaan kamu pada komentar di bawah, atau lewat sosial mediaku, seperti instagram, facebook, maupun surel. Aku juga mau kasih bonus tentang keseruan ajang Konferensi Anak Indonesia, check it out!

Hari Pertama

Para Delegasi dan Orang Tua tinggal di wisma yang berbeda. Jadi, seminggu lamanya delegasi dan orang tua berpisah.

Gladi Resik buat acara pembukaan esok hari.

Hari Kedua

Acara Pembukaan Konferensi Anak Indonesia 2011 di Kompas Gramedia, Jakarta

Apa kejujuran dan ketidakjujuran yang kita temukan di sekitar kita? 
Drama kejujuran.

Hari Ketiga

Dikasih uang Rp 20.000,- untuk belanja 6 barang!

Belanja belanja belanja!

Hasil belanjanya dibuat untuk menghias huruf - huruf jujur, J - U - J - U - R

Main antah - berantah bareng kakak - kakak dari Indonesia Mengajar.

Hari Keempat

Main bareng

Menonton film kejujuran.

Puncak dari semua Konferensi Anak Indonesia, penyusunan deklarasi.

Hari Kelima 

Pembukaan penutupan acara Konferensi Anak Indonesia 2011

Deklarasi dan hiasan kata Jujur dipamerkan dan di tinjau ulang.

Tamu kami, Pak Anies Baswedan. Saat itu merupakan Rektor Universitas Paramadina.

Aku saat menjawab pertanyaan dari Pak Anies Baswedan.

Foto bareng di hari terakhir!




Comments

Popular posts from this blog

Contoh Balasan Surat Pribadi

[Review Produk] Cuka Apel Tahesta, Produk Lokal Murah Menghilangkan Jerawat

Sahabat Pena