Bagaimana Caraku Mengungkapkan Sesuatu?

Aku mempunyai sebuah passion untuk menggabungkan hasil karya menggambarku dan menulis sesuatu yang ingin ku ungkapkan. Ya, aku lebih senang mengungkapkan sesuatu dengan menggambar dan menulis. Inilah beberapa gambar dilengkapi dengan tulisan yang tak begitu berarti.

1. Prinsip
Aku menggambar ini untuk menunjukkan prinsipku yang kujalani sekarang. Prinsipku yang sekarang berbeda dengan prinsipku yang dahulu. 

2. Fase
Aku menggambar ini ketika aku memikirkan apa yang akan aku lakukan pada saat rok biruku berganti menjadi kelabu. Karena pada saat itu, puncak pendidikan di masa sekolah. Saat itu, aku berpikir untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.


3. Warna

Perasaan, pikiran, dan emosi itu beragam dan berwarna. Seperti pelangi. Tetapi, ia tak peduli kapan adanya hujan. Hanya seperti fenomena unik, mungkin.





















4. "Masalah"


Terkadang kamu "terpenjara" dengan segala masalah-masalahmu. Ada saja masalah-masalah itu datang. Namun kamu jadikan masalah-masalah itu menjadi suatu karya. Hingga kamu lupa bahwa masalah itu pernah menyerangmu.



9 Oktober 2015






5. Kabut Asap?

Perusahaan kelapa sawit berpikir, berapa uang yang harus mereka keluarkan untuk menebang pohon-pohon di lahan mereka. Terlalu mahal. Jika dengan membakarnya, hemat sekitar 60% kan?

Mumpung lagi musim kemarau. Tak ada yang memadamkan si jago merah di lahan mereka. Yang terpenting, mereka kaya dengan kelapa sawit yang tamak itu.

Tanah yang ditanami pepohonan umumnya dapat menahan air dan menciptakan sumber air yang sangat dibutuhkan manusia. Namun tanah yang ditanami kelapa sawit dapat kering-kerontang.
Sebenarnya, apakah mereka tidak memikirkan masa depan anak cucu mereka? Atau bahkan, mereka tidak memikirkan diri mereka sendiri? Efeknya sangat jelas, lho.
Untuk kami para generasi muda, akibat kabut asap dari pembakaran hutan kami diliburkan. Ada yang hingga sebulan atau dua bulan penuh, ada pula yang beberapa minggu. Mungkin, beberapa dari kami menyukai hal ini. Tapi kami selalu memikirkan segalah pelajaran yang belum kami pelajari. Kami menjadi sangat tertinggal. Ketika di daerah yang tidak merasakan efeknya sudah melakukan kegiatan Ujian Tengah Semester, materi dalam satu bab saja kami masih tertinggal.
Kabut yang tebal membuat beberapa teman kami batuk-batuk. Beberapa penderita asma sering kambuh. Dan mata sangat perih ketika berada di luar ruangan.
Adik-adik kami pun telah ada yang meninggal akibat kabut dari kaum serakah. Apakah kalian tidak memikirkan kami? Kami adalah generasi penerus bangsa. Jika kalian berbuat seperti ini kepada kami, apakah kalian mau membayar uang sekolah kami? Apakah kalian mau membayar pengobatan orang-orang yang sakit akibat kabut dari lahan kalian?
Kami hanya berharap, kasus ini tak akan terjadi lagi. Kami ingin, bumi yang sekedar dititipkan kepada manusia dirusak tanpa rasa tanggung jawab.

9 Oktober 2015


6. Ide

Sensasi apa yang kamu rasakan ketika berimajinasi dan bermain-main dengan idemu?











7. Karya


Masalah-masalah yang saat ini masih kau pendam, mungkin suatu saat akan menjadi sebuah ide.

Sebuah ide yang dapat menginspirasi dirimu sendiri.

Akan selalu ada pikiran-pikiran positifmu tentang masalah ini.
Kau mulai yakin, seseorang akan membantumu.
Hingga kau melupakan masalah itu. Dan sekarang, kau mulai berkarya dengan idemu!


3 Oktober 2015

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Balasan Surat Pribadi

[Review Produk] Cuka Apel Tahesta, Produk Lokal Murah Menghilangkan Jerawat

Sahabat Pena