Jadikan Aku Sahabat Surgamu
Bimbang. Segala kegalauan sekiranya telah mengganggu berbagai aktivitasnya. Hanya satu permasalahan dan segalanya menjadi kacau. Leher tercekat. Di ujung pelupuk mata telah deras oleh air mata. Hanya dua tapak tangan yang membantu menutupi kebimbangannya. Walaupun segala kemuakan itu masih berkecamuk di rongga dada. Dua mata melihatnya dari jarak jauh. Dua mata itu tertarik pada masalah orang lain, meskipun dirinya sedang ditimpa masalah yang sampai saat ini ia tutupi. Simpatik. Ia selalu senang melihat orang lain tersenyum. Mereka, dengan dua jarak yang berbeda di satu taman yang sama, terduduk sendiri. Di antara pepohonan yang jarang dan dedaunan yang gugur. Di antara kebiruan langit yang kelabu. Di antara rerumputan yang sepi dan jalanan yang ramai. Diantara air dan kering. Dua mata itu bersugesti pada motorik jasadnya. Ia memulai langkahnya dengan irama gesekan dedaunan kering dan sepatu putihnya. Berisik, ditambah klakson-klakson kendaraan di jalan. Setidaknya kebisi