Review Film: Milly dan Mamet
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler!
Filmnya
dibuka dengan reuni akbar SMA angkatan 2003. Mamet mendekati temanan Cinta,
Karmen, Milly, dan Maura . Si Milly punya pacar saat itu.
Kemudian pacar Milly pergi duluan karena ada urusan. Milly saat itu pacaran
dengan teman sekantornya. Kemudian Mamet menghampiri Milly yang lagi badmood. Mamet memberikan brownis yang
ia dapat dari waiters kepada Milly.
Mamet saat itu kasih tahu kalau coklat mengandung sesuatu yang memicu hormon
yang bikin happy. Setelah acara
selesai, Mamet menawari Milly pulang bareng. Awalnya dia nolak, terus akhirnya
balik bareng juga. Mereka pulang pakai “Gatot”, mobil yang dulu dipakai untuk
kejar Rangga di bandara (AADC 1).
Eh,
setelah kejadian itu, waktu lagi lagu opening,
dilihatin potret-potret kebersamaan dia berdua, menikah, Milly hamil dan resign dari tempatnya bekerja, hingga
foto bareng anak mereka, Sakti.
Film yang diproduksi Starvision Plus dan Miles Film ini tentu masih dikemas dengan baik berdasarkan cerita yang membawanya, film Ada Apa dengan Cinta. Yang unik dalam film ini adalah konsep slice of life yang menyorot sosok Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara). Penulis naskah sekaligus sutradara dan salah satu pemeran, Ernest Prakarsa, membuat konsep jenaka pada film dengan tetap memperhatikan konflik yang ada di dalam film ini.
Meskipun terkesan sederhana, konflik dalam film ini cukup rumit. Mulai dari perjuangan Milly menyapih anaknya, Mamet yang semula bekerja di konveksi milik ayah Milly kemudian resign dan memilih membuka restoran dengan teman lamanya, Alex (Julie Estelle), hingga kasus money laundry dari investor yang menyokong restoran yang didirikan Mamet dan sahabatnya.
Setiap konflik dalam film ini dikemas dengan saling berkaitan satu sama lain. Sebelum memilih menjadi ibu rumah tangga, Milly merupakan seorang pegawai di sebuah bank. Setelah resign, Mamet, suaminya, bekerja pada konveksi milik ayah Milly. Karena sikap pesimis dari ayah Milly, Mamet memilih resign dan secara kebetulan, teman lamanya, Alex, mengajaknya membuka restoran makanan sehat, yang dahulu merupakan mimpinya dan menjadi perintis mengapa ia memilih menjadi seorang chef.

Dalam penokohan, film ini menghadirkan beberapa komika seperti Arafah, Ardit, dan Aci yang menambah bumbu kejenakaan dalam film ini. Tidak hanya para komika saja, Dinda Kanya Dewi dan Isyana Sarasvati juga turut berperan jenaka. Dalam mendukung nuansa kuliner dalam film, film ini juga menghadirkan Melly Goeslaw sebagai food vlogger dan juga kehadiran tetangga wanita karir yang menjadi teman curhat Milly yang diperankan oleh Eva Celia.
Secara keseluruhan, baik cerita, penokohan, hingga visualisasi pada film ini, rate-nya 8/10
Comments
Post a Comment