Kemerdekaan dengan Konten Intelektual
Halo,
pemuda-pemudi Indonesia!
Saat
ini, kita merupakan generasi milenial. Masa muda kita kini selalu ditemani
dengan teknologi dalam konteks apapun. Untuk berkomunikasi dengan orang lain
dari mana pun, kita tak perlu bertatap muka secara langsung. Mengakses berita,
mengakses konten menarik, segalanya dengan mudah kita cari dan kita dapatkan
lewat teknologi yang berkembang saat ini.
Semenarik
apapun perkembangan zaman, tentu saja tetap ada sisi gelapnya. Jika dahulu generasi
muda berjuang mengatasi sisi gelap pada era mereka (era sebelum dan sesudah
kemerdekaan), maka kita sebagai generasi milenial juga berjuang melawan
perkembangan teknologi informasi yang begitu transparan. Bagi generasi muda,
memperjuangkan kemerdekaan adalah melawan dan mengubah sisi gelap yang terjadi
dengan aspirasi dan juga prestasi.
Meskipun
generasi milenial tidak seperti generasi terdahulu yang harus turun ke lapangan
untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam skala besar (karena demonstrasi tentu
tidak pernah ada kata nyaris punah di era saat ini), namun perjuangan kita
dalam membentengi diri dari segala hoax,
sikap dalam berkomunikasi, pergaulan, dan sebagainya tentu patut kita
pertanyakan pada diri kita sendiri. Apakah kita sudah menjadi generasi yang sehat? Hal yang terkesan sepele ini
justru merupakan hal terbesar yang dapat menghancurkan pola pikir generasi
milenial.
Menuntut
ilmu adalah hal yang sangat ditekankan dalam mengubah pola pikir generasi.
Tanpa ilmu, informasi yang sangat transparan yang kita konsumsi sehari-hari
dengan mudah kita telan mentah-mentah tanpa berpikir panjang. Tentunya hal ini
akan berisiko pada relasi kita pada sesama pengguna sosial media yang berbeda
pendapat.
Kita
telah menikmati era tanpa penjajahan, tanpa kerja paksa, tanpa kesenjangan
politik, tanpa sejarah baru pasca
kemerdekaan. Namun sejatinya, kita belum benar-benar merdeka.
Di
era digital ini, kita dituntut untuk melakukan perubahan dari segala aspek.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memudahkan para
generasi milenial untuk menjadi agent of
change. Potensi dalam bakat dan minat para generasi milenial perlu
dikembangkan untuk menyebarluaskan semangat positif bagi sesama pemuda-pemudi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat konten-konten menarik yang tentunya
dengan hal-hal positif di dalamnya. Bisa dengan menulis di blog, berbagi konten obrolan dan dokumenter di youtube, berbagi informasi otentik di sosial media, dan lain
sebagainya.
Potensi
ini tentu perlu dibarengi dengan intelektual. Selain berisi pesan positif,
konten yang dibuat para generasi milenial secara tidak langsung dapat
meningkatkan intelektual generasi sesamanya apabila mereka membuat konten
tersebut menarik. Dalam perkembangannya, generasi milenial dapat mengembangkan
relasi mereka sesama pemuda-pemudi dalam berbagi hal-hal positif yang kelak
akan menguatkan persatuan oleh tujuan mereka yang ingin berbagi intelektualitas
dalam bentuk konten kreatif.
Pada tanggal 17 Agustus 2018, sudah 73 tahun negeri kita merdeka. Negeri ini sangat membutuhkan pemuda yang membawa perubahan yang lebih baik dalam segala aspek.
Kreativitas
generasi milenial yang dewasa ini semakin berkembang dan semakin apik tentu
berkat sisi positif dari perkembangan digital. Jika negeri ini dipenuhi
generasi milenial yang cerdas dan kreatif, tentu saja kemerdekaan sejati yang
kita dapatkan.
Nah, artikel tersebut merupakan kompetisi blog yang diadakan MOLADIN. Kemudian, apa itu MOLADIN? MOLADIN adalah website khusus para bikers yang penasaran informasi tentang apapun berkaitan dengan sepeda motor. Kamu juga bisa cari informasi tentang perlengkapan sepeda motor di MOLDIN. Selain mengadakan kompetisi blog, MOLDIN juga mengadakan diskon khusus 17 AGUSTUS! Yuk langsung cek di website-nya!
Comments
Post a Comment